Selasa, 16 Oktober 2018

Makalah Akhlak Kepada Sesama Agama 4


MAKALAH
Akhlak Kepada Sesama
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Agama 4
Dosen Pengampu : H. NOOR ROHMAN FAUZAN, B.Ed., M.A.

                                                                                                      

DISUSUN OLEH:

Lu’lu’ Shoimatul Mardliyah              (161420000066)
            Fadriyan Syarifuddin Kamal             (161420000074)



PROGAM STUDI PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA’ JEPARA
2018




                                           KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Akhlak Kepada Sesama” yang telah kami susun secara maksimal dapat menjadi pembelajaran dan amal untuk bekal dikemudian hari.
Dalam penyusunan makalah ini sebagai bentuk kesadaran kami dalam memenuhi tugas mata kuliah Agama, kami merasa telah banyak menerima bantuan dari berbagai pihak baik moral maupun spiritual.
Mudah-mudahan makalah ini dapat memberikan manfaat dalam segala bentuk belajar mengajar, sehingga apat mempermudah pencapaian tujuan pendidikan nasional. Namun makalah ini masih belum sempurna, oleh karena itu saya mengharap kritik dan sarannya yang akan menjadikan makalah ini lebih baik.


                                                                                    Jepara, 05 Juni 2018

                                                                                                penyusun

           
DAFTAR ISI
Halaman Judul................................................................................................... i
Kata Pengantar.................................................................................................. ii
Daftar Isi.......................................................................................................... iii
I.PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah......................................................................... 1
B.      Rumusan Masalah................................................................................. 1
C.     Tujuan Masalah...................................................................................... 1
II.PEMBAHASAN
A.    Pengertian dan Manfaat Takafulul Ijtima’ ............................................ 2
B.     Pengertian dan Manfaat Ukhuwah........................................................ 3
C.     Pengertian dan Manfaat Taawun........................................................... 4
D.    Pengertian dan Pentingnya Tasamuh..................................................... 6
III.PENUTUP
   Kesimpulan.................................................................................................... 8
IV.DAFTAR PUSTAKA


BAB 1
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Di zaman sekarang ini adat kebudayaan Indonesia yang terkenal dengan sopan santunnya, ramah tamahnya sebagai ciri adat ketimuran sudah mulai pudar, krisis moral terjadi dimana-mana generasi sebagai ujung tombak di masa depan sudah mengesampingkan yang namanya tata krama.
Akidah Akhlak merupakan suatu materi yang sangat penting untuk  dipahami dan diamalkan oleh siswa. Karena dengan begitu, siswa akan mengetahui isi dari Akidah Akhlak itu sendiri. Siswa akan berperilaku dengan sifat-sifat terpuji, menghindari sifat-sifat tercela dan bertata krama dalam  kehidupan sehari-hari.
Dengan demikian diharapkan siswa mampu mengimplementasikan dalam  kehidupan nyata baik di sekolah,  rumah dan di masyarakat.
B.     Rumusan Masalah
1. Apa Maksud dari Takafulul Ijtima’?
2. Apa Pengertian dan Manfaat Ukhuwah?
3. Apa Pengertian dan Manfaat Taawun?
4. Apa Pengertian dan Pentingnya Tasamuh?
C. Tujuan Penulisan
     1. Untuk Mengetahui Maksud dari Takafulul Ijtima’.
2. Untuk Mengetahui Pengertian dan Manfaat Ukhuwah.
3. Untuk Mengetahui Pengertian dan Manfaat Taawun.
4. Untuk Mengetahui Pengertian dan Pentingnya Tasamuh.



BAB II
PEMBAHASAN
A.  Akhlak Terpuji Terhadap Sesama
Mengenai hubungan dengan sesama muslim, maka tidak terlepas dengan tetangga, famili atau kerabat, teman, rekan kerja maupun masyarakat muslim. Kewajiban seorang muslim terhadap muslim lainnya ada 6, sebagaimana yang diterangkan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan Abu Hurairah, yang artinya :
 “ Rasulullah bersabda: kewajiban seorang terhadap muslim ada 6. Sahabat bertanya “ apakah itu, wahai Rasulullah? Rasulullah bersabda : “ Apabila engkau berjumpa dengannya ; apabila ia mengundang engkau, hendaklah engkau menepatinya; apabila ia meminta nasihat kepada engkau engkau menasehatinya; apabila ia bersin kemudian ia mengucapkan hamdallah hendaklah engkau ucapkan tasymith ( yarhamukallah / yarhamukillah ); apabila ia sakit hendaklah engkau menjenguknya; dan apabila ia meninggal dunia hendaklah melayatnya dan mengantarkan kepemakamannya.
Dan berikut ini norma etis dan tehnis berbuat ihsan (takafulul ijtima, ukhuwah,taawun, tasamuh):

1.    Takafulul Ijtima’
Dalam bahasa arab,jaminan sosial adalah terjemahan dari “at-takaful al-ijtima`i “. Adapun  kata at-takaful diambil dari kata kerja “kafala” yang secara etimologi bisa menunjukan arti berlipat ganda, pengawas atau penanggung.
Sedangkan menurut terminologi fukaha, at-takaful al-ijtima`i (jaminan sosial) adalah :solidaritas dan sikap saling tolong menolong diantara komunitas masyarakat, baik individu maupun kolektif, pejabat ataupun rakyat untuk mengambil langkah-langkah positif dengan motivasi perasaan (emosional) Islami, supaya masing-masing dapat mewujudkan kehidupan masyarakat yang harmonis.
Secara garis besar, takafulul ijtima’i  ini antara lain meliputi: solidaritas, kepedulian, dan pengorbanan untuk kepentingan sosial (masyarakat). Munculnya konsep takafulul ijtima’i ini karena dalam pandangan Islam pada dasarnya setiap individu yang ada dalam masyarakat merupakan satu kesatuan umat yang utuh yang harus terjaga hak dan kewajibannya secara seimbang.

2.    Ukhuwah
Kata al-ukhuwah berarti persaudaraan. Kata tersebut diambil dari akar kata yang berarti teman akrab atau sahabat. Ukhuwah Islamiyah adalah rasa atau ikatan persaudaraan sesama muslim, yang disatukan oleh akidah islamiyah yang sama.
a.       Manfaat Ukhuwah
Dalam Ukhuwah Islmiyah, ada proses atau tahapan yang harus diperhatikan oleh umat manusia. Proses dalam ukhuwah islamiyah ini akan membuat persaudaraan semakin kuat.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses ukhuwah islamiyah, yaitu :
1.) I’tisam billah (Berpegang teguh pada tali Allah)
Maksudnya, tanpa pertolongan Allah SWT, mustahil ukhuwah dapat diwujudkan.
2.) Ta’aruf (Berarti saling mengenal)
Adanya interaksi dalam komunikasi dapat lebih mengenal karakter individu.



Bentuk-bentuk ta’aruf :
· Ta’aruf Jasadiyah, berarti kenal dalam penampilan fisik, seperti tubuh, wajah, dsb.
· Ta’aruf Fikriyyah, berarti mengenal pola pikirannya. Hal ini dilakukan dengan dialog kecerendungan berpikir dsb.
· Ta’aruf Nafsiyah berarti mengenal kejiwaan yang ditekankan kepada upaya memahami kejiwaan, karakter, emosi dan tingkah laku.
3.    Ta’awun
a.       Pengertian dan Pentingnya Ta’awun
Ta’awun berasal dari bahasa arab تَعَاوَنَ- يَتَعَاوَنُ- تَعَاوُنًا  yang berarti tolong menolong, gotong royong, atau bantu  membantu dengan sesama. Ta’awun adalah kebutuhan hidup manusia yang tidak dapat dipungkiri, kenyataan membuktikan bahwa suatu pekerjaan atau apa saja yang membutuhkan pihak lain pasti tidak akan dapat dilakukan sendiri oleh seseorang meski dia memiliki kemampuan dan pengetahuan tentang hal itu.  (Masy’ari, 1990:153)
Manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat hidup sendiri dalam masyarakat tanpa bantuan dan kerjasama dengan manusia lain dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari baik yang sifatnya material maupun non material. Orang kaya membantu yang miskin dalam hal materi dan harta, sementara orang miskin membantu yang kaya dalam hal tenaga dan jasa. Saling menolong tidak hanya dalam hal materi tetapi dalam berbagai hal diantaranya tenaga, ilmu, dan nasihat. Suatu masyarakat akan nyaman dan sejahtera jika dalam kehidupan masyarakat tertanam sikap ta’awun dan saling membantu satu sama lain. Seperti penjelasan dalam Al-Qur’an:
وَتَعَاوَنُوْاعَلَى الْبِرِّوَالتَّقْوَى وَلاَ تَعَاوَنُوْاعَلَى اْلِاثْمِ وَالْعُدْوَانُ    
“Dan tolong menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan takwa dan jangan tolong menolong kamu dalam berbuat dosa dan kesalahan”.
Pentingnya menerapkan sikap ta’awun tolong menolong pekerjaan akan dapat terselesaikan dengan lebih sempurna, melahirkan cinta dan belas kasih antar orang yag saling menolong, mengurangi berbagai macam fitnah, dapat menghilangkan kecemburuan sosial, dan menghapus jurang pemisah antar orang yag mampu dan orang yang tidak mampu karena yang satu dengan yang lain saling melengkapi.
b.  Bentuk dan Contoh Ta’awun
Ta’awun dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk antara lain:
1)  Terpenuhinya kebutuhan hidup berkat kebersamaan.
2) Memperingan tugas berat karena dilakukan secara bersama sama.
3) Terwujudnya persatuan dan kesatuan sesama anggota masyarakat.
4) Mendahulukan kepentingan umum diatas kepentingan dirinya sendiri dan keluarga.
c.  Nilai-nilai Positif Ta’awun
Nilai-nilai positif tolong menolong dalam kehidupan. Sebagaimana dijelaskan sebelumnya bahwa manusia adalah makhluk sosial. Setiap orang membutuhkan bantuan orang lain dalam menjalani kehidupannya. Oleh karena itu antara satu orang dengan yang lain harus menjalin pergaulan yang baik. Karena jika tidak kehidupan mereka akan berjalan sendiri. Pergaulaun yang baik itu salah satunya bisa diciptakan dengan mengembangkan sikap saling menolong antar sesama. (Al-Hasyim, 2001:76)
4.      Tasamuh
Tasamuh berasal dari kata تَسَامَحَ – يَتَسَامَحَ yang artinya toleransi. Tasamuh berarti sikap tenggang rasa saling menghormati saling menghargai sesama manusia untuk melaksanakan hak-haknya. Kita wajib menghormati karena manusia dapat merasakan bahagia apabila hidup bersama manusia lainnmya. Pada hakikatnya, sikap seperti ini telah dimiliki oleh manusia sejak masih usia anak-anak, namun perlu dibimbing dan diarahkan.
Tasamuh dapat menjadi pengikat persatuan dan kerukunan, mewujudkan suasana yang harmonis, dapat menjalin dan memperkuat tali silaturrahmi kepada sesama, mempererat tali persaudaraan dengan semua kalangan, menjalin kasih sayang antar umat beragama, dan memperoleh banyak kemudahan.
a.       Bentuk Tasamuh
Bentuk-bentuk tasamuh dalam kehidupan sehari-hari:
1) Selalu memberi kemudahan  dan tidak mempersulit orang lain dalam hal apapun.
2)  Selalu memiliki niat atau dorongan untuk membantu orang lain.
3)  Menghargai pendapat pikiran bahkan keyakinan orang lain.
4)  Tidak suka memaksakan kehendak.
5)  Tidak mengganggu ketenangan tetangga.
6) Tidak melarang tetangga apabila ingin menanam pohon dibatas kebunnya, dan
7) Menyukai sesuatu untuk tetangganya sebagaimana ia suka untuk dirinya sendiri. (Hasyim, 2004:568)
b. Nilai-nilai Positif Tasamuh
Sebagai sifat terpuji, dampak positif tasamuh cukup banyak macamnya:
1) Memuaskan batin  orang lain karena dapat mengambil hak sebagaimana mestinya.
2) Kepuasan batin yang tercermin dalam raut wajahnya menjadikan semakin eratnya hubungan persaudaraan orang lain dengan dirinya.
3) Eratnya hubungan baik dengan orang lain dapat memperlancar terwujudnya kerjasama yang baik dalam kehidupan bermasyarakat.
4) Dapat memperluas kesempatan untuk memperoleh rizki karena banyak relasi.
c. Membiasakan Berperilaku Tasamuh
Agar sikap tasamuh menjadi sikap yang dapat selalu kita jaga ada beberapa hal yang harus biasa kita lakukan diantaranya:
1)   Senantiasa menghargai perbedaan.
2)   Senantiasa menjalin persaudaraan dan persahabatan.
3)   Senantiasa bersikap lemah lembut, sopan, ramah, dan santun.
4) Menjadikan perbedaan sebagai sarana untuk berlomba dalam berbuat kebaikan dan bukan untuk menambah perpecahan.




BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam agama islam di wajibkan untuk berbuatan baik kepada sesama muslim Islam sebagai agama yang paling sempurna dan agama kasih sayang mengutamakan hubungan persaudaraan sesama muslim diantara sesama pemeluknya . Sehubungan dengan itu Islam  mensyari’atkan bagaimana seharusnya sikap dan akhlak seseorang muslim terhadap saudaranya sesama muslim yang lain, agar terbina hubungan harmonis dan saling menghargai satu sama lain, saling kasih mengasihi dan saling tolong menolong dan saling cinta mencintai karena Allah.
Orang yang tawadhu’ adalah orang yang merendahkan diri dalam pergaulan dan tidak menampakkan kemampuan yang dimiliki. Tawadhu’ dapat dikatakan jalan ynag mengantarkan manusia bersatu dan damai dalam pergaulan, dan sebagai sikap untuk membina persaudaraan.
Tasamuh berarti sikap tenggang rasa saling menghormati saling menghargai sesama manusia untuk melaksanakan hak-haknya. Tasamuh dapat menjadi pengikat persatuan dan kerukunan, mewujudkan suasana yang harmonis, dan dapat menjalin tali silaturrahmi kepada sesama
Ta’awun yang berarti tolong menolong, gotong royong, atau bantu  membantu dengan sesama. Pentingnya menerapkan sikap ta’awun pekerjaan  dapat terselesaikan dengan lebih sempurna, melahirkan cinta dan belas kasih antar orang yag saling menolong, dan menghapus jurang pemisah antar orang yag mampu dan orang yang tidak mampu karena yang satu dengan yang lain saling melengkapi..



DAFTAR PUSTAKA
Al-Hasyim, Muhammad Ali. 2001. Menjadi Muslim Ideal. Jakarta: Pustaka Pelajar Offset.
Hasyim, Ahmad Umar. 2004. Menjadi Muslim Kaffah. Yogyakarta: Mitra Pustaka.
Masy’ari, Anwar. 1990. Akhlak Al-Qur’an. Surabaya: PT. Bina Ilmu.










  

1 komentar:

  1. Saya ingin bertanya maksud arti berlipat ganda itu seperti apa ?

    BalasHapus

 

My Blog LSM Template by Ipietoon Cute Blog Design