Akhlak Kepada Sesama
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Agama 4
Dosen Pengampu : H. NOOR ROHMAN FAUZAN, B.Ed., M.A.
DISUSUN OLEH:
Lu’lu’ Shoimatul Mardliyah (161420000066)
Fadriyan Syarifuddin Kamal (161420000074)
PROGAM
STUDI PERBANKAN SYARI’AH
FAKULTAS
SYARI’AH DAN
HUKUM
UNIVERSITAS
ISLAM NAHDLATUL ULAMA’ JEPARA
2018
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah dan inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Akhlak Kepada Sesama” yang telah kami susun secara
maksimal dapat menjadi pembelajaran dan amal untuk bekal dikemudian hari.
Dalam penyusunan makalah ini sebagai bentuk kesadaran kami dalam memenuhi
tugas mata kuliah Agama, kami merasa telah banyak menerima bantuan dari
berbagai pihak baik moral maupun spiritual.
Mudah-mudahan makalah ini dapat memberikan manfaat dalam segala bentuk
belajar mengajar, sehingga apat mempermudah pencapaian tujuan pendidikan
nasional. Namun makalah ini masih belum sempurna, oleh karena itu saya
mengharap kritik dan sarannya yang akan menjadikan makalah ini lebih baik.
Jepara, 05 Juni 2018
penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Judul................................................................................................... i
Kata Pengantar.................................................................................................. ii
Daftar Isi.......................................................................................................... iii
I.PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah......................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah................................................................................. 1
C.
Tujuan Masalah...................................................................................... 1
II.PEMBAHASAN
A.
Pengertian dan Manfaat Takafulul Ijtima’ ............................................ 2
B.
Pengertian dan Manfaat Ukhuwah........................................................ 3
C.
Pengertian dan Manfaat Taawun........................................................... 4
D.
Pengertian dan Pentingnya Tasamuh..................................................... 6
III.PENUTUP
Kesimpulan.................................................................................................... 8
IV.DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Di zaman sekarang ini adat
kebudayaan Indonesia yang terkenal dengan sopan santunnya, ramah tamahnya
sebagai ciri adat ketimuran sudah mulai pudar, krisis moral terjadi dimana-mana
generasi sebagai ujung tombak di masa depan sudah mengesampingkan yang namanya
tata krama.
Akidah Akhlak merupakan suatu materi
yang sangat penting untuk dipahami dan
diamalkan oleh siswa. Karena dengan begitu, siswa akan mengetahui isi dari
Akidah Akhlak itu sendiri. Siswa akan berperilaku dengan sifat-sifat terpuji,
menghindari sifat-sifat tercela dan bertata krama dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan demikian diharapkan siswa
mampu mengimplementasikan dalam
kehidupan nyata baik di sekolah,
rumah dan di masyarakat.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa Maksud dari Takafulul Ijtima’?
2. Apa Pengertian dan Manfaat Ukhuwah?
3. Apa Pengertian dan Manfaat Taawun?
4. Apa Pengertian dan Pentingnya Tasamuh?
C. Tujuan
Penulisan
1.
Untuk Mengetahui Maksud dari Takafulul Ijtima’.
2. Untuk Mengetahui Pengertian dan
Manfaat Ukhuwah.
3. Untuk Mengetahui Pengertian dan
Manfaat Taawun.
4. Untuk
Mengetahui Pengertian dan Pentingnya Tasamuh.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Akhlak Terpuji
Terhadap Sesama
Mengenai hubungan dengan sesama muslim, maka tidak terlepas dengan
tetangga, famili atau kerabat, teman, rekan kerja maupun masyarakat muslim.
Kewajiban seorang muslim terhadap muslim lainnya ada 6, sebagaimana yang
diterangkan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan Abu
Hurairah, yang artinya :
“ Rasulullah bersabda: kewajiban seorang
terhadap muslim ada 6. Sahabat bertanya “ apakah itu, wahai Rasulullah?
Rasulullah bersabda : “ Apabila engkau berjumpa dengannya ; apabila ia
mengundang engkau, hendaklah engkau menepatinya; apabila ia meminta nasihat
kepada engkau engkau menasehatinya; apabila ia bersin kemudian ia mengucapkan
hamdallah hendaklah engkau ucapkan tasymith ( yarhamukallah / yarhamukillah );
apabila ia sakit hendaklah engkau menjenguknya; dan apabila ia meninggal dunia
hendaklah melayatnya dan mengantarkan kepemakamannya.
Dan berikut ini norma etis dan tehnis berbuat ihsan (takafulul ijtima,
ukhuwah,taawun, tasamuh):
1.
Takafulul
Ijtima’
Dalam bahasa arab,jaminan sosial adalah terjemahan dari “at-takaful
al-ijtima`i “. Adapun kata at-takaful diambil dari kata kerja “kafala”
yang secara etimologi bisa menunjukan arti berlipat ganda, pengawas atau
penanggung.
Sedangkan menurut terminologi fukaha, at-takaful al-ijtima`i (jaminan
sosial) adalah :solidaritas dan sikap saling tolong menolong diantara komunitas
masyarakat, baik individu maupun kolektif, pejabat ataupun rakyat untuk
mengambil langkah-langkah positif dengan motivasi perasaan (emosional) Islami,
supaya masing-masing dapat mewujudkan kehidupan masyarakat yang harmonis.
Secara garis besar, takafulul ijtima’i ini antara
lain meliputi: solidaritas, kepedulian, dan pengorbanan untuk kepentingan
sosial (masyarakat). Munculnya konsep takafulul ijtima’i ini
karena dalam pandangan Islam pada dasarnya setiap individu yang ada dalam masyarakat
merupakan satu kesatuan umat yang utuh yang harus terjaga hak dan kewajibannya
secara seimbang.
2.
Ukhuwah
Kata al-ukhuwah berarti
persaudaraan. Kata tersebut diambil dari akar kata yang berarti teman akrab
atau sahabat. Ukhuwah Islamiyah adalah rasa atau ikatan persaudaraan sesama
muslim, yang disatukan oleh akidah islamiyah yang sama.
a.
Manfaat Ukhuwah
Dalam Ukhuwah
Islmiyah, ada proses atau tahapan yang harus diperhatikan oleh umat manusia.
Proses dalam ukhuwah islamiyah ini akan membuat persaudaraan semakin kuat.
Ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan dalam proses ukhuwah islamiyah, yaitu :
1.) I’tisam billah (Berpegang teguh pada tali Allah)
Maksudnya, tanpa pertolongan Allah SWT, mustahil ukhuwah dapat
diwujudkan.
2.) Ta’aruf (Berarti saling mengenal)
Adanya interaksi dalam komunikasi dapat lebih mengenal karakter
individu.
Bentuk-bentuk ta’aruf :
· Ta’aruf Jasadiyah, berarti kenal dalam penampilan fisik, seperti
tubuh, wajah, dsb.
· Ta’aruf Fikriyyah, berarti mengenal pola pikirannya. Hal ini
dilakukan dengan dialog kecerendungan berpikir dsb.
· Ta’aruf Nafsiyah berarti mengenal kejiwaan yang ditekankan kepada
upaya memahami kejiwaan, karakter, emosi dan tingkah laku.
3.
Ta’awun
a.
Pengertian dan
Pentingnya Ta’awun
Ta’awun berasal
dari bahasa arab تَعَاوَنَ- يَتَعَاوَنُ- تَعَاوُنًا
yang berarti tolong menolong, gotong royong, atau bantu membantu dengan sesama. Ta’awun adalah
kebutuhan hidup manusia yang tidak dapat dipungkiri, kenyataan membuktikan
bahwa suatu pekerjaan atau apa saja yang membutuhkan pihak lain pasti tidak
akan dapat dilakukan sendiri oleh seseorang meski dia memiliki kemampuan dan pengetahuan
tentang hal itu. (Masy’ari, 1990:153)
Manusia sebagai
makhluk sosial tidak dapat hidup sendiri dalam masyarakat tanpa bantuan dan
kerjasama dengan manusia lain dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari baik yang
sifatnya material maupun non material. Orang kaya membantu yang miskin dalam
hal materi dan harta, sementara orang miskin membantu yang kaya dalam hal tenaga
dan jasa. Saling menolong tidak hanya dalam hal materi tetapi dalam berbagai
hal diantaranya tenaga, ilmu, dan nasihat. Suatu masyarakat akan nyaman dan
sejahtera jika dalam kehidupan masyarakat tertanam sikap ta’awun dan saling
membantu satu sama lain. Seperti penjelasan dalam Al-Qur’an:
وَتَعَاوَنُوْاعَلَى
الْبِرِّوَالتَّقْوَى وَلاَ تَعَاوَنُوْاعَلَى اْلِاثْمِ وَالْعُدْوَانُ
“Dan tolong menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan takwa
dan jangan tolong menolong kamu dalam berbuat dosa dan kesalahan”.
Pentingnya
menerapkan sikap ta’awun tolong menolong pekerjaan akan dapat terselesaikan
dengan lebih sempurna, melahirkan cinta dan belas kasih antar orang yag saling
menolong, mengurangi berbagai macam fitnah, dapat menghilangkan kecemburuan
sosial, dan menghapus jurang pemisah antar orang yag mampu dan orang yang tidak
mampu karena yang satu dengan yang lain saling melengkapi.
b. Bentuk dan Contoh Ta’awun
Ta’awun dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk antara lain:
1) Terpenuhinya kebutuhan
hidup berkat kebersamaan.
2) Memperingan tugas berat karena
dilakukan secara bersama sama.
3) Terwujudnya persatuan dan
kesatuan sesama anggota masyarakat.
4) Mendahulukan kepentingan umum diatas kepentingan dirinya sendiri
dan keluarga.
c. Nilai-nilai Positif Ta’awun
Nilai-nilai
positif tolong menolong dalam kehidupan. Sebagaimana dijelaskan sebelumnya
bahwa manusia adalah makhluk sosial. Setiap orang membutuhkan bantuan orang
lain dalam menjalani kehidupannya. Oleh karena itu antara satu orang dengan
yang lain harus menjalin pergaulan yang baik. Karena jika tidak kehidupan
mereka akan berjalan sendiri. Pergaulaun yang baik itu salah satunya bisa
diciptakan dengan mengembangkan sikap saling menolong antar sesama. (Al-Hasyim,
2001:76)
4.
Tasamuh
Tasamuh berasal
dari kata تَسَامَحَ – يَتَسَامَحَ yang artinya toleransi. Tasamuh berarti sikap tenggang rasa
saling menghormati saling menghargai sesama manusia untuk melaksanakan
hak-haknya. Kita wajib menghormati karena manusia dapat merasakan bahagia
apabila hidup bersama manusia lainnmya. Pada hakikatnya, sikap seperti ini
telah dimiliki oleh manusia sejak masih usia anak-anak, namun perlu dibimbing
dan diarahkan.
Tasamuh dapat
menjadi pengikat persatuan dan kerukunan, mewujudkan suasana yang harmonis,
dapat menjalin dan memperkuat tali silaturrahmi kepada sesama, mempererat tali
persaudaraan dengan semua kalangan, menjalin kasih sayang antar umat beragama,
dan memperoleh banyak kemudahan.
a.
Bentuk Tasamuh
Bentuk-bentuk tasamuh dalam kehidupan sehari-hari:
1) Selalu memberi kemudahan
dan tidak mempersulit orang lain dalam hal apapun.
2) Selalu memiliki niat atau
dorongan untuk membantu orang lain.
3) Menghargai pendapat
pikiran bahkan keyakinan orang lain.
4) Tidak suka memaksakan
kehendak.
5) Tidak mengganggu
ketenangan tetangga.
6) Tidak melarang tetangga apabila ingin menanam pohon dibatas
kebunnya, dan
7) Menyukai sesuatu untuk tetangganya sebagaimana ia suka untuk
dirinya sendiri. (Hasyim, 2004:568)
b. Nilai-nilai Positif Tasamuh
Sebagai sifat terpuji, dampak positif tasamuh cukup banyak macamnya:
1) Memuaskan batin orang lain karena dapat mengambil hak
sebagaimana mestinya.
2) Kepuasan batin yang tercermin
dalam raut wajahnya menjadikan semakin eratnya hubungan persaudaraan orang lain
dengan dirinya.
3) Eratnya hubungan baik dengan
orang lain dapat memperlancar terwujudnya kerjasama yang baik dalam kehidupan
bermasyarakat.
4) Dapat
memperluas kesempatan untuk memperoleh rizki karena banyak relasi.
c. Membiasakan Berperilaku Tasamuh
Agar sikap tasamuh menjadi sikap
yang dapat selalu kita jaga ada beberapa hal yang harus biasa kita lakukan
diantaranya:
1) Senantiasa menghargai
perbedaan.
2) Senantiasa menjalin
persaudaraan dan persahabatan.
3) Senantiasa bersikap lemah lembut, sopan,
ramah, dan santun.
4) Menjadikan
perbedaan sebagai sarana untuk berlomba dalam berbuat kebaikan dan bukan untuk
menambah perpecahan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam agama
islam di wajibkan untuk berbuatan baik kepada sesama muslim Islam sebagai agama
yang paling sempurna dan agama kasih sayang mengutamakan hubungan persaudaraan
sesama muslim diantara sesama pemeluknya . Sehubungan dengan itu Islam mensyari’atkan bagaimana seharusnya sikap dan
akhlak seseorang muslim terhadap saudaranya sesama muslim yang lain, agar
terbina hubungan harmonis dan saling menghargai satu sama lain, saling kasih
mengasihi dan saling tolong menolong dan saling cinta mencintai karena Allah.
Orang yang
tawadhu’ adalah orang yang merendahkan diri dalam pergaulan dan tidak
menampakkan kemampuan yang dimiliki. Tawadhu’ dapat dikatakan jalan ynag
mengantarkan manusia bersatu dan damai dalam pergaulan, dan sebagai sikap untuk
membina persaudaraan.
Tasamuh berarti
sikap tenggang rasa saling menghormati saling menghargai sesama manusia untuk
melaksanakan hak-haknya. Tasamuh dapat menjadi pengikat persatuan dan
kerukunan, mewujudkan suasana yang harmonis, dan dapat menjalin tali
silaturrahmi kepada sesama
Ta’awun yang
berarti tolong menolong, gotong royong, atau bantu membantu dengan sesama. Pentingnya menerapkan
sikap ta’awun pekerjaan dapat
terselesaikan dengan lebih sempurna, melahirkan cinta dan belas kasih antar
orang yag saling menolong, dan menghapus jurang pemisah antar orang yag mampu
dan orang yang tidak mampu karena yang satu dengan yang lain saling
melengkapi..
DAFTAR PUSTAKA
Al-Hasyim,
Muhammad Ali. 2001. Menjadi Muslim Ideal. Jakarta: Pustaka Pelajar
Offset.
Hasyim, Ahmad
Umar. 2004. Menjadi Muslim Kaffah. Yogyakarta: Mitra Pustaka.
Masy’ari,
Anwar. 1990. Akhlak Al-Qur’an. Surabaya: PT. Bina Ilmu.
Saya ingin bertanya maksud arti berlipat ganda itu seperti apa ?
BalasHapus